Langsung ke konten utama

MATEMATIKA & IAD BAB 6 (GEOGRAFI KEHIDUPAN)

Hai readers, adakah di sini yang memiliki minat mengenai geografi kehidupan? Kita bahas bersama yuk.
Pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana makhluk hidup bisa tersebar sedemikian luas di muka bumi ini? Atau pernahkan kalian berfikir bagaimana bisa kita tinggal di planet yang sama, tapi bahkan hanya antar Negara bisa memiliki iklim yang berbeda-beda? Atau ada banyak pertanyaan geografi kehidupan lainnya? Ayo kita ulas bersama J
Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal, antara lain sebagai berikut.

a. Proses Perkembangan Makhluk Hidup (Evolusi)
Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang sangat lama guys

b. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri. Yang terkuat belum tentu dapat bertahan, yang bertahan adalah dia yang mampu beradaptasi dengan alam.
c. Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan (Adaptasi)
Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Lalu bagaimana suatu iklim antar wilayah dapat berbeda-beda?
Klasifikasi Iklim
Untuk mengetahui tipe iklim suatu tempat, diperlukan rata-rata data cuaca tahunan seperti suhu, kelembapan udara, pola angin, dan curah hujan minimal 10–30 tahun. Selain data cuaca, indikasi lain yang dapat dijadikan salah satu penentu tipe iklim adalah vegetasi alam (tetumbuhan) yang mendominasi suatu daerah, misalnya hutan tropis, hutan gugur daun, atau vegetasi konifer (hutan berdaun jarum). Banyak para ahli ilmu cuaca dan iklim yang mencoba membuat klasifikasi iklim dengan berbagai dasar dan keperluan.

1. Iklim Matahari
Sistem penggolongan iklim Matahari didasarkan atas gerakan semu tahunan Matahari antara lintang 23½°LU–23½°LS. Daerahdaerah yang terletak di antara garis lintang tersebut menerima intensitas penyinaran Matahari yang maksimal, sehingga rata-rata suhu udara harian dan tahunannya tinggi. Adapun wilayah-wilayah lainnya mendapat penyinaran Matahari secara bervariasi. Oleh karena itu, dalam sistem klasifikasi iklim Matahari, posisi lintang suatu tempat sangat menentukan tipe iklimnya.
2. Iklim Koppen
Seorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir Koppen (1918) mencoba membuat sistem peng golongan iklim dunia berdasarkan unsur-unsur cuaca, meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan kelembapan. Klasifikasi iklim Koppen menggunakan sistem huruf. Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai berikut.

a. Iklim A (Iklim tropis), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembapan udara senantiasa tinggi.

b. Iklim B (Iklim arid atau kering), ditandai dengan rata-rata proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh, sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara permanen.

c. Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C. Minimal ada satu bulan yang melebihi ratarata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).
d. Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.

e. Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.

Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah. Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:
a. huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim kering;
b. huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter);
c. huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer);
d. huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun periodenya pendek.

Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
a. huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm – 760 mm.

3. Iklim Schmidt-Ferguson
Khusus untuk keperluan dalam bidang pertanian dan perkebunan, Schmidt dan Ferguson membuat penggolongan iklim khusus daerah tropis. Dasar pengklasifikasian iklim ini adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan sehingga diketahui rata-rata bulan basah, lembap, dan bulan kering. 

Bulan kering adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan kurang dari 60 mm, bulan lembap adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan antara 60 mm–100 mm. Bulan basah adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan lebih dari 100 mm.

4. Iklim Junghuhn
Seperti halnya Schmidt dan Ferguson, untuk keperluan pola pembudidayaan tanaman perkebunan, seperti tanaman teh, kopi, dan kina, seorang ahli Botani dari Belanda bernama Junghuhn membuat
penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia terutama di Pulau Jawa berdasarkan pada garis ketinggian. Indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang cocok hidup pada suatu kawasan. Junghuhn membagi lima wilayah iklim berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut sebagai berikut ini.
a. Zone Iklim Panas, antara ketinggian 0–700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan di atas 22°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami padi, jagung, tebu, dan kelapa.
b. Zone Iklim Sedang, antara ketinggian 700–1.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan antara 15°C–22°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami komoditas perkebunan teh, karet, kopi, dan kina.
c. Zone Iklim Sejuk, antara ketinggian 1.500–2.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan antara 11°C–15°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami komoditas hortikultur seperti sayuran, bunga-bungaan, dan beberapa jenis buah-buahan.
d. Zone Iklim Dingin, antara ketinggian 2.500–4.000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan kurang dari 11°C. Tumbuhan yang masih mampu bertahan adalah lumut dan beberapa jenis rumput.
e. Zone Iklim Salju Tropis, pada ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.

Kemudian, bagaimana hewan-hewan yang ada di tiap wilayah memiliki jenis yang berbeda-beda?
Persebaran menurut Wallace & Weber
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa persebaran hewan atau fauna yang ada di Indonesia dibagi atas tiga bagian. Pesebaran ini dikelompokan berdasarakan pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan Weber.Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic).
Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe ini di sebut fauna endemik.



Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam,geografi, antropologi, dan biologi yang membagi persebaran flora Indonesia dan fauna menjadi dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di wilayah Indonesia bagian barat, memiliki persebaran ciri flora dan fauna yang mirip dengan persebaran flora dan fauna Asia.
Bagian timur Indonesia memiliki ciri flora & fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan persebaran dua bagian flora & fauna Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah persebaran untuk fauna pada barat & Indonesia tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna dari tengah Indonesia dengan timur Indonesia.

1). Fauna Indonesia di Bagian Barat 
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.

2). Fauna Indonesia di Tengah atau Tipe Peralihan Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut.
Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri

3).  Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera.
Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.


Daftar Pustaka:
http://budisma.web.id/materi/sma/geografi/klasifikasi-iklim/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Aplikasi Konsultasi Psikologi bernama "alo.psy"

CONTOH APLIKASI Aplikasi konsultasi Alo.psy TUJUAN Melayani kebutuhan client dengan bantuan teknologi untuk interfensi BATASAN Untuk melakukan kosultasi mengenai masalah psikologis pada user dengan cara menyambungkan secara online pada psikolog profesional yang mereka butuhkan, asisten alo.psy yang senantiasa menanyakan kondisi perasaan user dan memberikan solusi ringan untuk masalah mental yang ringan KONTROL Aplikasi yang dapat diakses melaui aplikasi ios atau android, asisten alo.psy serta website alo.psy.co.id INPUT Daftar dengan cara memasukkan nomor telepon atau email, data diri dan password . Ketika memasuki aplikasi, user bisa memilih informasi yang dibutuhkan seperti fitur chat untuk meminta konsultasi dengan psikolog PROSES Untuk artikel disaring melalui data diri user dan apa yang minatnya, sehingga user akan mendapatkan artikel yang sesuai dengan kesukaannya. Sedangkan p...

ILMU BUDAYA DASAR BAB 2 (Manusia dan Keindahan)

ILMU BUDAYA DASAR II.      Manusia dan Keindahan v   Pengertian Keindahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, keindahan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang enak dipandang, sangat bagus, dan elok. Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk pada suatu hal yang indah, dimana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut dengan berbagai hal yang mengandung unsur-unsur estetik ysng kemudian dinilai oleh masyarakat secara umum. v   Pengertian Keindahan yang Seluas-luasnya Keindahan dalam pengertian yang lebih luas juga merupakan pengertian dari bangsa Yunani kuno yang didalamnua mencakup mengenai hal-hal yang bersifat baik. Orang Yunani kuno juga mengenal keindahan dalam arti estetis, bangsa Yunani pada zaman itu menyebutnya “Symetria” yang dikhususkan dalam segi penglihatan, dan  “Harmonia” untuk keindahan dalam segi pendengaran. Jadi dapat disimpulkan, keindahan dalam cakupan luas meliputi keindahan seni, keindahan ...

PSIKOTERAPI ONLNE

Psikoterapi   adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku.   Psikoterapi  (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Ciri psikoterapi :   1. Berdasarkan Proses : terdapat interaksi dua pihak, bersifat formal, dilakukan secara profesional, legal dan etis. 2. Berdasarkan Tujuan : Perubahan kondisi psikologis individu menjadi pribadi yang positif/optimal (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan). 3. Tindakan berdasarkan pada ilmu atau teori yang sesuai, teknik, skill yang dilakukan secara formal serta data yang diperoleh melalui proses assessment – wawancara, observasi, tes, dsb. Tujuan terapi (Korchin) :   1. memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar  2. mengurangi tekanan emosional 3. mengembangkan potensi klien 4. mengubah kebiasaan 5. memo...