MENGENAL
ILMU ALAMIAH DASAR
Hai readers…
Aku mulai mempelajari mata
kuliah baru yang bernama Ilmu Alamiah Dasar. Cukup penasaran dan ingin menggali
lebih dalam? Yuk check it out guys
Dari beberapa artikel yang
sudah aku baca terlebih dahulu, ternyata Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu yang
menjabarkan mengenai konsep hokum-hukum alam, dari mulai manusia, hewan, hingga
tumbuh-tumbuhan. Dengan mempelajari IAD alias Ilmu Alamiah Dasar ini kita akan
mampu memecahkan masalah-masalah yang sering kita temui di keseharian yang
berhubungan dengan unsur kehidupan, seperti di mana kita hidup, dan pola-pola
hayati yang bersifat alamiah. IAD juga merupakan ilmu pengetahuan yang berfokus
dalam mengenal dan menggali gejala-gejala yang terjadi di alam semesta, seperti
bumi beserta isinya.
Perlu diingat juga guys, IAD
itu hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat
esensial saja loh.
Tujuan adanya Ilmu Alamiah Dasar ini sebenarnya ada dan dibuat
untuk menjaga alam kita. Kita tidak mungkin bisa menjaga alam kita, kalau kita
sendiri tidak tahu seperti apa menjaganya, apa yang harus dijaga, dan lain
sebagainya.
Sehingga dapat kita pahami bahwa IAD begitu berprinsip pada
mekanisme ilmiah, sehingga dalam mengenali ciri eksklusif suatu hal tidak
sembarangan. Semua yang terkandung dalam Ilmu Alamiah Dasar merupakan kebenaran
dan memiliki metode ilmiahnya tersendiri. Dalam menyelesaikan berbagai macam
permasalahannya, perlu ditempuh dengan melewati proses mekanisme ilmiah yang
meliputi penginderaan, masalah (problem), hipotesis, eksperimen, serta dasar
teori yang jelas.
Ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar ternyata memiliki kaitan yang
erat dengan Ilmu Pengetahuan Alam, guys…
Dalam kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan Alam, di dalamnya kita
akan banyak belajar mengenai alam semesta dan segala isinya yang terbagi atas
beberapa kajian seperti fisika, kimia, serta biologi. Nah, biologi juga punya
cabang-cabang nih guys yaitu, botani, zoology, morphology, anatomi, fisiologi,
sitology, histologi, dan palaentologi.
Dalam Ilmu Alamiah
Dasar pun dikaji tentang Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA), membahas
tentang bumi sebagai salah satu anggota tata surya dan ruang angkasa dengan
benda angkasa lainnya, nan antara lain meliputi geologi, astronomi serta
geografi.
Dalam mempelajari Ilmu
Alamiah Dasar ini, kita dituntut untuk bersikap alamiah juga guys…
Apa aja sih bentuk
sikap alamiah itu?
Sikap alamiah itu
berupa sifat toleran, skeptis, optimis, pemberani, kreatif, memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar, serta tidak mudah percaya
akan suatu hal tanpa bukti esensial, dan juga harus bersikap terbuka akan
banyak hal.
Untuk mengkaji Ilmu
Alamiah Dasar lebih jauh, kegiatan observasi amatlah diperlukan. Daya observasi
atau penginderaan bisa ditempuh dengan cara latihan, kewaspadaan nan
ditingkatkan dengan usaha ekstra yang sungguh-sungguh.
Sehubungan dengan Ilmu
Pengetahuan, sadarkah kamu bahwa Ilmu Pengetahuan terus berkembang dan
berinovasi? Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sebenarnya sederhana, Ilmu
Pengetahuan ada, berkembang, dan berinovasi karena “pertanyaan”. Dari
pertanyaan ini manusia akan mencari jawabannya, menganalisa lebih dalam,
mencari bukti-bukti esensial, dan sebagainya. Selain itu, eksperimen dalam
penelaahan Ilmu Alamiah Dasar ini merupakan penginderaan dalam kondisi nan
dikontrol, meliputi analisis dan sintesis. Instrument baru memungkinkan
penginderaan baru, serta pengukuran merupakan keterampilan tersendiri.
Dengan begitu pula, alam pikiran manusia juga berkembang. Dapat
kita simpulkan bahwa Berkembangnya Ilmu Pengetahuan juga berjalan beriringan
dengan berkembangnya Alam Pikiran Manusia.
Ada beberapa tahap yang dilalui manusia dalam rangka
mendobrak rasa ingin tahunya sampai akhirnya lahir sebuah ilmu pengetahuan. Diawali dengan tahap mitos,
tahap penalaran, tahap pengalaman dari percobaan, dan akhirnya tahap metode
keilmuan.
1.
Tahap
Mitos
Tahapan mitos muncul diawali
dengan adanya pengetahuan-pengetahuan baru yang merupakan gabungan dari
pengalaman dan kepercayaan. Mitos juga dapat muncul karena dipengaruhi oleh
kultur lokal yang belum mengenal teknologi modern, sehingga ide atau pemikiran
yang muncul tidak diproses dan dianalisis lebih dalam dan pada akhirnya
menghasilkan kesimpulan yang tidak relevan.
2.
Tahap
Penalaran
Setelah mengalami proses mitos
yang panjang, manusia sedikit demi sedikit membuka kesempatan bagi logikanya
untuk berpikir, apakah hal yang terjadi itu benar-benar karena ada pengaruh
gaib semata, atau dapat dijelaskan secara ilmiah. Maka lahirkan proses berpikir
dalam menarik kesimpulan berupa pengetahuan yang benar yang disebut penalaran.
Penalaran ini murni proses berpikir, bukan perasaan.
3.
Tahap
Pengalaman dari Percobaan
Karena
perasaan tidak dapat dijadikan landasan kuat dalam melahirkan sebuah pengetahuan,
dan tidak dapat diandalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara
teratur, maka pengetahuan ini dapat dijadikan hipotesa yang kemudian dilakukan
penelitian untuk memastikan kebenarannya.
4.
Tahap
Metode Keilmuan
Setelah manusia mengalami
proses panjang untuk mendapatkan suatu informasi, maka ada saat mereka
menyimpulkan hasil penelitiannya dengan kebenaran yang telah teruji dalam tahap
percobaan. Jika pengetahuan yang dimaksudnya telah diakui olehnya benar,
begitupun dengan masyarakatnya, maka pengetahuan itu sudah bisa diajarkan ke
orang lain.
Dari
beberapa proses mitos, penalaran, dan cara memperoleh ilmu pengetahuan, kita
juga perlu utnuk mengetahui apa perbedaan mitos, legenda, dan cerita rakyat.
Agar pemahaman kita tidak kliru, guys…
1.
Mitos
Mitos adalah tradisi lisan yang
terbentuk di suatu kelompok masyarakat. Secara pengertian mitos adalah cerita
yang bersifat simbolik yang mengisahkan serangkaian cerita nyata atau imajiner.
Contoh: Cerita Nyai Roro Kidul, Cerita Joko Tarub, Cerita Dewi Nawangwulan,
dsb.
2.
Legenda
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yag empunya cerita sebagai suatu
yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, Legenda seringkali dipandang sebagai
sejarah kolektif (folkstory). Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi
empat kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends) legenda alam gaib
(supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), dan legenda
setempat (local legends).
Contoh:
Wali Songo (legenda keagamaan), Genderuwo (legenda alam ghaib), Ande-ande Lumut
(legenda perseorangan), Tangkuban Perahu (legenda setempat).
3. Cerita Rakyat
Pada umumnya,cerita rakyat
mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu
tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan
dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai
hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama yang mengandung pesan-pesan
pendidikan moral. Contoh: Lutung Kasarung, Danau Toba.
Daftar Pustaka:
Komentar
Posting Komentar